HAKEKAT : Ta'aruf VS Pacaran
Saya
masih belum menemukan, makna sesungguhnya Ta'aruf (perjodohan) dalam
usaha menuju pernikahan yang dilakukan oleh calon mempelai melalui
perantara. Apakah dengan melakukan perjodohan seperti itu, akan muncul
benih cinta dan dapat sakinah, mawaddah warahmah?
Sebagaian kawan
berkata Ta'aruf tidak sekedar perjodohan saja namun pra dan pasca
pernikahan mempelai akan terus diberikan materi pendalaman berumah
tangga, tidak hanya islam, agama nasrani pun juga ada model perjodohan
seperti itu.
Namun setelah itu muncul pertanyaan apakah dengan model
seperti itu angka perceraian antara Ta'aruf/perjodohan dengan
Pacaran/mengenal bisa diketahui mana yang langgeng atau mana yang banyak
bercerai??
Menurut pandangan saya, Ta'aruf/Perjodohan atau Pacaran
bukan menjadi permasalahan, namun bagai mana nantinya mempelai mau
mandiri membina rumah tangga tanpa menggantungkan perantara dan mampu
mengeksplorasi serta mengekspresikan cinta kepada pasangannya, karena
mengenal kebaikan orang lain dan menerima keburukan orang lain bukanlah
hal mudah.
Melalui catatan ini saya mengajak Anda/Antum untuk
terus mengekspresikan cinta kita pada pasangan kita, menuju keluarga
yang Sakinah, Mawaddah, Warahmah. Amiin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima Kasih atas kunjungan dan Komentar Anda.
Kunjungi pula :
Fan Page : www.facebook.com/auliarahmanpakguru
Twitter : @auliapakguru