Jumat, 18 April 2014

TAK INGIN MELIHAT KARTINI LAGI

Pastinya semua wanita sepakat dengan konsep emansipasi wanita, memberikan kesempatan dan hak yang sama pada kaum hawa yang dimana di negara kita Indonesia dipelopori oleh RA Kartini dalam bukunya Habis Gelap Terbitlah Terang. Memberikan kesempatan dan hak yang sama bagi wanita merupakan sebuah hal kewajaran, karena tidak semua pria yang juga mampu menjadi kepala rumah tangga, mungkin ada keterbatasan karena sakit, fisik atau hal yang lain.

Wanita tercipta memang tidak untuk di exploitasi di luar rumah, maka ada beberapa wanita yang memilih beraktivitas di dalam rumah sebagai ibu rumah tangga. Lalu bagaimana bagi wanita yang berada di luar rumah? dalam tulisa ini saya ingin sedikit mengulas pernak-pernik kehidupan rumah tangga dengan beribu aktivitas para ibu.

Sebagian besar keluarga bahagia sepakat bahwa keshalehan dan keshalehaan anak-anak kita itu berasal dari Ibu, Ibu, Ibu dan Ayah. Mengapa? logika sederhana menjabarkan manusia lahir dari rahim seorang Ibu, Belaian dan Kasih sayang pertama yang diberikan pada manusia adalah kasih sayang Ibu, dan Nasihat serta didikan pengasuhan pertama manusia dilakukan oleh Ibu, maka semua keberhasilan rumah tangga itu bersumber pada seorang Ibu serta dibantu oleh keshalehan seorang Ayah untuk senantiasa mendoakan dan mencari nafkah yang halal untuk keluarganya.

Lalu bagaimana dengan ibu yang bekerja dari pagi hingga sore. bahkan hingga malam? saya pernah berpikir meminta istri untuk berhenti bekerja namun dalam hati saya berkata, apakah istriku bisa bertahan di dalam rumah saja sedangkan biasanya aktif di luar rumah. seketika itu saya berkata, apakah mama siap secara mental dan finansial ketika berhenti bekerja? istriku ragu dan berkata terserah papa.

Dari analogi cerita diatas sebenarnya kita dapat mengambil gambaran bahwa dalam berumah tangga finansial juga perlu direncanakan selain yang utama adalah mental, maka kalau saya di ijinkan saya tidak ingin melihat lagi kartini. Mengapa? bila kita menelan mentah-mentah konsep emansipasi wanita kita bisa bayangkan berapa banyak anak yang akan terlantar akan kasih sayang ibunya?

Maka diera modern ini Ayah dan Ibu harus pandai mengambil keputusan, setidaknya ini bisa menjadi solusi :
  • Menjadi Ibu Rumah Tangga yang memiliki Usaha Rumahan, Misal : diera tradisional dulu banyak Ayah yang memberikan kesempatan kerja istrinya di rumah dengan berjualan, mulai dari buka toko klontong, warung sampai menerima pesanan kue atau makanan lainnya.
  • Menjadi Ibu Rumah Tangga yang memiliki Usaha Jasa, Misal : diera modern usaha jasa sangat menguntungkan, dengan bermodal jaringan internet seorang ibu bisa menjalankan usahanya dari rumah, mulai dari jualan baju, perabot rumah tangga sampai jasa pemesanan apapun yang bisa diusahakan asalkan halal.
  • Menjadi Ibu Rumah Tangga yang memiliki Usaha Pendidikan, Misal : dengan mendidik putra-putrinya di rumah baik itu mengajari ilmu umum maupun agama (ngaji) itu dapat di jadi sebuah tambahan penghasilan bagi keluarga.
Membuka Toko Klontong, Warung, Online Shop, Les Privat. Kelompok atau Taman Pendidikan Al Quran merupakan solusi bagi seorang ibu yang ingin membantu perekonomian keluarga dengan tetap mengedepankan mendidik putra-putrinya di rumah.

Mungkin itu sebuah wacana yang sekaligus sebuah ide bagi Ayah Ibu untuk saling menghargai pasangan dan mencintai keluarga dengan mengedepankan pendidikan dan pengawasan anak. semoga artikel ini bermanfaat bagi kita semua.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima Kasih atas kunjungan dan Komentar Anda.

Kunjungi pula :
Fan Page : www.facebook.com/auliarahmanpakguru
Twitter : @auliapakguru