Oleh : Aulia Rahman, SH
‘’ Terinspirasi dari perjalanan hidup rumah tangga kami, pasangan Aulia Rahman dan Wardatul Ummah pada masa kehamilan anak pertama. ‘’
Dalam kehidupannya setiap manusia mengharapkan moment kebahagiaan. Kebahagiaan adalah hal yang biasa namun akan selalu diingat sampai kapanpun, entah itu promosi jabatan, pernikahan, mendapatkan hadiah, sampai diberikannya amanah berupa kelahiran seorang bayi. Subhanallah Walhamdulillah.... kalimat itu layak kita ucapkan kepada Rabb sang pencipta, tidak ada kalimat lain yang layak kita sampaikan kepada Sang pencipta hidup.
Penantian yang tidak lama akhirnya terwujud juga, impian menjadi seorang ayah di usia muda dan membina rumah tangga yang Sakinah, Mawaddah, Wa Rahmah, telah tercapai juga. Kami berdua hanya bisa berdoa, ‘’ Yaa.. Rabb... berikanlah keluarga kami keberkahanMu dan jauhkanlah kami dari karma dan ujianMu yang terasa berat bagi kami serta jadikanlah anak-anak kami menjadi anak yang Shaleh dan Shaleha. Amiin ‘’. Semoga doa kami berdua ini selalu diijabah Allah SWT.
Doa itu juga kami iringi dengan ikhtiar yang kami lakukan, tak lama setelah moment pernikahan kami berlangsung, lebih tepatnya dua bulan setelah pernikahan kami. Allah memberikan kami kebahagiaan calon amanah yang akan kami emban seumur hidup kami, malam berganti malam, siang berganti siang hanya doa dan shalawat yang selalu kami panjatkan untuk calon jabang bayi amanah pertama Allah untuk kami berdua, subhanallah....
Ditengah keheningan malam penantian nisfu sya’ban shalat sunnah dua rakaat kami haturkan kepada Sang Pemilik Hidup dan doa lirihpun terbersit dari mulut ini ‘’Yaa.. Rabb, berikan istri saya kemudahan dan keselamatan dalam persalinan. Amiin’’. Dengan doa yang tulus dalam keheningan malam, Allah serasa merespon doa itu dengan terasanya mulas yang sangat pada diri Wardah (Istriku), sehingga membuat kami berdua tidak dapat memejamkan mata untuk beristirahat sampai muncul fajar dari ufuk timur.
Dengan niat tulus dan keyakinan penuh terhadap kekuatan yang dimiliki oleh Sang Kuasa, kami berdua melangkahkan kaki menuju Rumah Sakit Umum Dr. Soetomo untuk memeriksakan kehamilan, namun apa yang terjadi ketika sesampai di Rumah Sakit?. Dokter hanya berkata : ‘’Ini masih belum terjadi pembukaan, jadi ibunya bisa pulang’’. Mendengar perkataan dokter, istriku seakan marah karena rasa sakit yang sangat itu hanya direspon ini belum apa-apa menurut dokter.
Dalam usaha menenangkan istri, saya mencoba untuk meminta ijin kepada dokter Maria (dokter jaga di Ruang Bersalin) untuk tidak pulang terlebih dahulu, mengingat rasa sakit yang semakin mengencang diperut Wardah, dan akhirnya dokter Maria memberikan ijin untuk tidak pulang terlebih dahulu dengan asumsi observasi selama dua jam, apabila setelah waktu ditentukan tidak terjadi perubahan apa-apa maka kami disarankan untuk pulang.
Ditangan Allah segala hal yang tak mungkin dapat menjadi mungkin dengan kalimat yang sering kita dengar ‘’Kun faya kun‘’ maka yang tak terjadi akan terjadi, begitupula yang terjadi pada Wardah (istriku) sebelumnya dokter menyarankan pulang dalam durasi dua jam. Dokter mengambil kesimpulan untuk mempersiapkan proses persalinan, tanpa menghabiskan waktu lama proses, persalinan itu berjalan selama 30 menit, tepat pukul 10.59 WIB, Bayi seberat 2,75 gram dengan tinggi 50 centimeter terlahir kedunia ini.
Rasa haru dan ucapan ‘’ Selamat sayang kamu hebat, semoga usahamu ini sebuah ibadah jihad di mata Allah. ‘’ kalimat doa itu yang saya ucapkan kepada Wardah setelah proses persalinan itu bejalan lancar. Sabtu, 16 Juli 2011 bertepatan dengan 14 Sya’ban 1432 Hijriyah kami dikaruniai seorang amanah Allah yang harus kami jaga hingga akhir hayat kami.
Sebuah doa dan harapan ‘’Keadilan yang benar dari orang suci (wali Allah) di bulan sya’ban‘’ yang terukir sebagai nama Adlan Aulia Sya’bana Arrasyad, semoga engkau menjadi anak yang shaleh, yang bertaqwa kepada Allah dan mampu menjadi pemimpin yang adil dimanapun kamu berada serta semoga Allah senantiasa memberikan kamu keberkahan dalam langkahmu. Amiin.
Sebuah coretan kecil untuk adlan yang tercurah dari hati yang sangat dalam, Papa sayang adlan begitupula Mama juga sangat sayang adlan, jadilah generasi Islam yang tangguh dan mampu berjuang dijalan Allah. Amiin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima Kasih atas kunjungan dan Komentar Anda.
Kunjungi pula :
Fan Page : www.facebook.com/auliarahmanpakguru
Twitter : @auliapakguru