Kamis, 13 Oktober 2011

BANYAK BICARA BANYAK PRESTASI


Oleh : Aulia Rahman, SH (Pak Guru)
Disampaikan tanggal 14 Oktober 2011 di Radio Carolina Am 1080 KHz

Ada-ada saja keluhan yang disampaikan oleh orangtua tentang tingkah laku anaknya, mulai anaknya yang sering cemberut, suka murung, mengurung diri dan lain sebagainya. Tapi ketika ada orangtua mengkonsultasikan permasalahan itu mungkin wajar karena tindakan tersebut merupakan upaya wujud kasih sayang orangtua kepada ada dengan mendatangi konsultan pendidikan atau para ahli psikologi anak, sebenarnya fenomena ini sudah sering terjadi dikalangan keluarga yang mempunyai tingkat kelas perekonomi menengah keatas, karena kalangan tersebut biasanya mempunyai waktu luang dan financial yang cukup (orangtua sebagai pejabat dalam sebuah perusahaan bahkan sebagai top leader sehingga mudah untuk meninggalkan sebentar pekerjaannya tanpa ada pengurangan finansial dari perusahaan) untuk merawat dan membesarkan anak mereka dengan eksklusif.
Sedangkan kalau kita mau mengingat dan melihat masa-masa kecil kita, saudara, teman bahkan tayangan televisi yang menggambarkan keadaan kehidupan suatu pedesaan. maka yang kita temui tentang fenomena diatas tidak akan kita dapatkan, sebuah peristiwa (penyakit baik dikarenakan virus atau faktor psikologis anak) yang terjadi pada di masyarakat pedesaan yang kelas perekonominya cenderung dapat kita katakan menengah kebawah selalu dikaitkan dengan tradisi atau kebiasaan yang berlaku diwilayahnya, belum lagi ditinjau dengan kelas pendidikan mereka maka semacam konsultan pendidikan atau ahli psikologi anak tidak akan banyak dilirik oleh masyarakat pedesaan yang kelas perekonomian dan pendidikannya menengah kebawah.
Di dalam abad 21 ini semua fenomena yang terjadi diatas tidak jarang kita temui bahkan kalau kita mau berdiri didepan pintu masuk kantor konsultan pendidikan atau psikolog anak, maka yang dapat kita jumpai adalah tidak akan pernah ditemukan ruang tunggu yang kosong dari tamu apa lagi di kota metropolis seperti Surabaya, hal ini semakin memperjelas bahwa di jaman yang modern ini masyarakat sudah semakin terbuka tentang perlunya pendidikan untuk anak di usia dini walau belum menunjukkan angka 100 persen.
Sahabat sukses, dari uraian diatas dapat kita ambil kesimpulan bahwa keluhan orangtua dijaman modern ini semakin variatif, kompleks dan sebagai orangtua kita tidak boleh memandang sebelah mata tentang fenomena tingkah laku menyimpang yang terjadi pada anak kita, kalau kita baca ulang permasalahan diatas, saya menggambarkan hanya tentang kasus yang berdampak negatif saja, namun ada permasalahan yang sebenarnya tidak berdampak negaif saja tapi dampak dari permasalahan ini bisa diibaratkan seperti dua mata pisau. maksudnya apa, bila kita sebagai orangtua dapat membaca situasi dan membantu permasalahan anak, maka prestasi yang sempurna dan membanggakan yang dapat dirasakan oleh anak kita, namun bila kita sebagai orangtua kurang cerdas dalam mencermati dan membaca perilaku yang nampaknya kurang bagus itu maka niscahya semua akan terlihat sebagai hal yang membuat kita marah bahkan kita akan dibuat malu bila harus datang memenuhi panggilan guru BK atas tindakan yang telah anak kita lakukan itu, memang bagi kalangan umum hal permasalah ini masih dianggap kasus atau masalah bagi anak karena dapat mengganggu temannya saat proses belajar.
Permasalahan ini saya angkat dari salah satu permintaan sahabat kita yang bergabung di grup facebook wonderfulsucces. Sahabat kita ini menanyakan permasalah anak perempuannya, saat ini dia berusia 9 tahun dan sedang duduk dibangku kelas tiga sekolah dasar, menurut cerita yang disampaikan kepada penulis, putri beliau sering berbuat gaduh di kelasnya, bahkan wali kelasnya tidak jarang memanggil ibu dari anak ini dengan tujuan agar orangtua juga dapat membantu menasehati anaknya agar dikelas tidak berbuat gaduh lagi sehingga tidak mengganggu proses belajar.
Sahabat sukses, gaduh atau bahasa sederhananya ramai berawal dari sebuah tindakan pembicaraan dengan volume yang tinggi atau pembicaraan dengan volume lirih tapi dengan intensitas pembicaraan yang lama dan berisi info yang tidak seberapa penting (biasanya cerita, canda, atau ungkapan anak yang belum bisa dia tahan dulu agar tidak diungkapkan) mungkin itu yang saya dapat gambarkan tentang yang dimaksud ''gaduh'' dan hal ini sering terjadi pada anak-anak biasanya pada saat anak menceritakan tentang suatu hal yang telah dia alami atau terjadi kepada teman-temannya dengan durasi yang lama atau volume yang tinggi sampai mengganggu teman-temannya yang lain.
Sebenarnya hal itu bila ditinjau dari ilmu kependidikan merupakan hal yang wajar, mengapa demikian?? Dalam silabus pembelajaran seorang guru yang berada dalam kolom Kompetensi Dasar materi pembelajaran guru mengenal istilah menceritakan kembali, mendiskusikan dan mempresentasikan dan ketiga istilah yang berada dalam ilmu kependidikan itu semuanya menggunakan indra perasa/bicara anak yakni mulut, jadi initinya apa bila masih ada guru yang masih mempersoalkan kegiatan anak yang berlebih pada verbalnya maka mungkin bisa jadi guru tersebut kurang menguasai menejemen kelas atau kurang bisa mengarahkan materi pembelajarannya agar siswa dapat menjadi asyik dan mampu memanfaatkan kelebihan anak yang dipandang sebagai kekurangan oleh sebagian orang.
Mengapa Anak Banyak Bicara
Anak yang banyak bicara berbeda dengan anak yang nakal, bila kita lihat dari aktifitas tingkah lakunya anak banyak bicara dalam aktifitasnya akan cenderung menggunakan mulut untuk beraktifitas (ngomong terus) sedangkan nakal bisa jadi aktifitasnya menggunakan gerak kinestetisnya, mulai anak itu tidak bisa duduk diam selalu mengganggu temannya sampai berbuat anarkisme seperti perkelahian, maka bila anak anda salah satu yang tergolong banyak bicara, saya sarankan anda bersyukur kepada Allah Swt, mengapa karena banyak bicara adalah salah satu bentuk kecerdasan. Dalam sebuah penelitian yang di teliti dan di temukan oleh Howard Gardner pakar dan ahli pendidikan di Harvard University Amerika.
Menurut Gardner manusia mempunyai berbagai macam kecerdasan yang dimiliki sejak dia lahir dan berkembang mengikuti proses pertumbuhan manusia itu sendiri, didalam penelitiannya Gardner menyebutkan ada delapan kecerdasan yang kemudian dinamakan kecerdasan berganda atau majemuk dalam bahasa inggris Gardner menyebut Multiple Intelligence, dan salah satu dari kecerdasan itu adalah linguistic atau kecerdasan verbal, mengapa dinamakan kecerdasan verbal atau linguistic?? Karena menurut penelitian Gardner anak yang memiliki kecerdasan tersebut biasanya memang banyak bicara dan uniknya dalam menyelesaikan masalahnya anak-anak tersebut juga lebih suka dengan berbicara dari pada menuliskan sesuatu, berdiam diri atau yang lainnya.
Faktor Yang Mempengaruhi Anak Banyak Bicara
Dalam tradisi atau adat masyarakat yang ada di Indonesia ada beberapa suku yang mengatakan apabila anak balita dalam perkembangannya dapat cepat bisa berbicara maka diyakini anak tersebut kelak akan menjadi anak yang pandai. Adapun beberapa faktor yang mempengaruhi anak banyak bicara, factor yang pertama seperti apa yang telah diungkapkan oleh Howard Gardner yaitu factor kecerdasan dalam kecerdasan majemuk yakni kecerdasan verbal atau linguistic dapat kita simpulkan semakin anak itu banyak bicara dan diarahkan maka anak tersebut semakin berprestasi.
Faktor kedua adalah kedisiplinan, dalam keluarga orangtua sangat berpengaruh pada diri anak, aturan kedisiplinan orangtua kepada anak juga dapat menjadi factor anak akan banyak bicara, mungkin kita pernah menemui anak yang kurang sopan dalam berbicara atau anak yang dalam lingkungan keluarganya adab berbicara tidak ditanamkan oleh orangtuanya sehingga anak dalam kalimat pembicaraaannya tidak terdapat unggah-ungguh kepada orang yang lebih tua.
Faktor ketiga status ekonomi dan pendidikan orangtua, dalam keluarga yang status ekonomi dan pendidikannya rendah (pendidikan disini maknanya orangtua tidak mengenal sopan santun dan tidak mengajarkanhal kebaikan kepada anak) maka disinyalir kurang terorganisirnya fungsi keluarga, sebagaimana kita ketahui bersama orangtua sebagai pendidik utama dirumah harusnya dapat memantau dan mendidik putra-putrinya dengan baik. bila semua fungsi orangtua tidak dijalankan maka jadinya anak banyak menangkap kebiasaan diluar rumah yang filterasinya kurang untuk diasup oleh seorang anak.
Banyak Bicara Banyak Prestasi
Bila anda orangtua yang telah dikaruniai Allah Swt anak yang banyak bicara, maka bersyukurlah dan jadikan anak anda banyak bicara banyak prestasi, bila kita melihat orang-orang sukses di dunia ini mereka juga terdiri dari anak-anak yang banyak bicara, bila kita sebutkan satu persatu contohnya Oprah Winfrey yang sukses dengan ajang curhatnya hingga tingkat internasional, sehingga untuk mengundangnya dalam sebuah acara tertentu even organizer harus menjadwalkan jahu hari dan membayar tarif yang mahal, yang kedua untuk local Indonesia kita mengenal Choky Sitohang, presenter acara music yang mempunyai timber suara yang khas, sama seperti yang terjadi pada Operah Winfrey untuk mengundang choky dalam sebuah acara kita harus mencocokkan jadwalnya dan membayar dengan biaya yang mahal pula.
Jadi bila kita dapat mengarahkan mereka yang mempunyai kecerdasan verbal Insya Allah kesuksesan mereka dapat dengan mudah diraih, bagaimana caranya??
Bicara Apa Saja jangan pernah anda mencoba membatasi anak-anak yang mempunyai kecerdasan verbal, mengapa karena dapat mengganggu tekanan psikologinya. Lalu bagaimana?? Jawabannya biarkan mereka berbicara apa saja dan kapan saja bila perlu setiap hari buatlah semacam reporter pembaca berita kepada anda, contohnya bisa tentang kejadian mereka selama disekolah atau lainnya, jadinya keinginan hasrat mereka tersalur anda juga dapat informasi berharga dari kegiatan putra-putri anda.
Ajari Menalar  anak yang mempunyai kecerdasan Verbal atau linguistic daya rekam otaknya sangat kuat jadi ajukan pertanyaan yang mengandung pertanyaan didalamnya agar mereka dapat menalar jawabanya, jangan beri mereka yang jawabannya hanya bisa di jawab ya atau tidak tapi beri pertanyaan yang membuat mereka akan berfikir panjang dan menjelaskan dengan panjang lebar.
Mengulang Kisah seringlah mengajak anak kita jalan-jalan ditempat yang berbeda setiap minggu atau setiap bulan lalu setelah itu cobalah anada ajukan tantangan kepada anak anda unutk menceritaka kembali perjalanan liburannya mulai awal hingga akhir dengan anda rekam dengan alat perekam suara, cara itu juga dapat membantu mengasah kecerdasan Verbal anak anda.
Yakini setiap kekurangan dari apa yang telah kita terima dari Allah Swt adalah sebuah kelebihan yang luar biasa yang belum tentu dimiliki oleh orang lain, dan jangan memandang sebelah mata tentang segala kekurangan anak anda, semoga bermanfaat artikel ini. Salurkan masukan dan saran anda ke grup facebook di wonderful success atau klik blog kami di http://www.wonderfulsuccessmotivator.blogspot.com.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima Kasih atas kunjungan dan Komentar Anda.

Kunjungi pula :
Fan Page : www.facebook.com/auliarahmanpakguru
Twitter : @auliapakguru