Oleh : Aulia Rahman, SH (Pak Guru)
Disampaikan tanggal 25 November 2011 di Radio Carolina Am 1080 KHz
Sahabat sukses yang berbahagia dan dirahmati Allah Swt, modernisasi membuat anak kita semakin berpikir seraus kali lebih berat dari pada kita pada masa anak-anak, perkembangan jaman yang berefek kepada perkembangan teknologi, informasi, komunikasi, tidak berhenti disitu saja. Namun ada efek-efek lain yang kurang kita perhatikan dengan seksama, apa itu?? Hal itu adalah perkembangan pergaulan, perkembangan gaya hidup manusia yang cenderung bebas, instan dan mengesampingkan norma dan moral jati diri bangsa.
Coba perhatikan dalam permasalahan pergaulan, dalam Islam maupun adat masyarakat Indonesia adahal yang benar-benar kita jaga dan susah untuk melanggarnya, antara laki-laki dan perempuan seharusnya dapat di bedakan dan dijaga pergaulannya, masih kita ingat pada era tahun 70-90an kita masih takut-takut untuk terus terang mengatakan cinta kepada lawan jenis kita, kita masih takut mengajak lawan jenis kita untuk bermain(jalan-jalan) sampai melebihi bajas jam malam jam 21.00Wib, tapi yang terjadi sekarang bagaimana??
Coba perhatikan dalam permasalahan pergaulan, dalam Islam maupun adat masyarakat Indonesia adahal yang benar-benar kita jaga dan susah untuk melanggarnya, antara laki-laki dan perempuan seharusnya dapat di bedakan dan dijaga pergaulannya, masih kita ingat pada era tahun 70-90an kita masih takut-takut untuk terus terang mengatakan cinta kepada lawan jenis kita, kita masih takut mengajak lawan jenis kita untuk bermain(jalan-jalan) sampai melebihi bajas jam malam jam 21.00Wib, tapi yang terjadi sekarang bagaimana??
Mari kita buktikan, apabila sudah mendekati akhir pekan atau yang sering kita sebut dengan malam minggu, sudut kota Surabaya yang kini sudah diterangi oleh ribuan lampu bahkan dengan tata pencahayaan yang bagus bukan membuat para remaja kita malu untuk berduaan dengan lawan jenisnya malah mereka asyik berduaan disana, yang tidak bisa kita pungkiri, taman-taman kota yang dibuat oleh pemerintah kita juga menjadi fasilitas kerusakan moral para remaja kita untuk melakukan adegan-adegan mesum.
Naah, diatas itu adalah ilustrasi tentang pergaulan anak remaja kita saat ini, lalu bagaimana dengan gaya hidupnya?? Iyaa, ini juga menjadi sebuah masalah besar bagi kita, coba dengan jujur kita mengkoreksi diri kita, saya akan mengajukan beberapa pertanyaan, yang harus dijawab. Apakah dirumah, anak perempuan kita sering memakai celana pendek (hot pant) atau thank top diruang tengah (ruang keluarga)??, kalau untuk anak laki-laki, apakah mereka tidak menata dan membersihkan kamar tidurnya sendiri?? yang kedua apakah anak kita masih menghargai (unggah-ungguh, sopan-santun, keterbukaan) kepada orangtua??
Kebiasaan diatas menjadi sebuah rujukan bagi psikolog untuk memetakan kebiasaan dan perilaku kliennya, apabila hal diatas kita jawab Ya untuk anak perempuan dan Tidak untuk anak laki-laki, maka kita sebagai orangtua harus benar-benar waspada, sikap seperti malas ini adalah sebuah gaya hidup yang dapat menyesatkan anak-anak kita. Dalam kasus seperti ini disebut dengan pencarian jati diri, anak-anak kita melakukan hal itu tidak dengan asal namun mereka meniru seseorang tau orang yang dia idolakan, mungkin setelah melihat gaya hidup seseorang yang instan, dan mereka beranggapan kok enak, dari situlah mereka menirunya.
Efek Negatif Jati Diri yang Salah
Dari uraian diatas ternyata terdapat efek negatif yang sangat besar mempengaruhi kehidupan putra-putri kita.
Pergaulan Bebas
Kebiasaan anak kita pulang malam bersama teman lawan jenisnya, lalu kebiasaan anak kita berbusana mini, akan membuat anak kita terjerumus dalam jurang kemaksiatan, tidak ada di dunia ini, laki-laki yang tidak tergoda dengan lekuk tubuh perempuan apa lagi masih usia ABG.
Penyalahgunaan Narkotika
Kebiasaan anak laki-laki kita hidup dengan suasana berantakan dirumah, akan membawa kepada jati dirinya yang berantakan, yang berakibat dalam jurang narkotika dan minuman keras, hidup bebas dan tak terarah akan membuat perasaan anak kita asyik dengan zona seperti kebebasannya.
Apa Jati Diri Itu
Jati diri adalah suatu pengetahuan tentang siapa kita. Pengetahuan seperti ini sangat penting sekali dan perlu dimiliki oleh remaja. Sebab anak-anak remaja yang memasuki gerbang usia remaja tanpa memiliki bekal sama sekali tentang siapa dia, dan mereka belum mampu untuk membedakan masukan atau bujukan teman-temannya yang positif dan negatif, mereka akan cenderung mengikuti saja yang dikatakan oleh temannya.
Apa Yang Harus Dilakukan
Supaya anak remaja memiliki konsep diri yang jelas, diperlukan masukan yang terutama dari pihak orangtua sendiri atau dari keluarga. Ini tidak bisa otomatis terjadi sewaktu anak sudah menginjak usia remaja, melainkan harus terjadi mulai dari usia dini. Contoh, sewaktu anak pada masa bayi digendong oleh orangtua, orangtua berkata aduh senyummu bagus, atau aduh ketawanya kok lucu. Nah ini adalah masukan, untuk si bayi yang belum tahu apa yang dikatakan oleh orangtuanya, tapi bayi bisa merasakan bahwa yang dikatakan orangtuanya itu sesuatu yang baik dan menyenangkan. Karena meskipun bayi itu belum bisa memahami perkataan, dia sudah bisa merasakan ungkapan perasaan, jadi perasaan baik yang disalurkan dari orangtua kepada bayi, membuat bayi juga merasa tenang. Jadi sejak bayi dia harus mulai mendapatkan suatu perasaan yang baik bahwa orangtua menerimanya.
Beberapa hal yang bisa dan seharusnya dimasukkan oleh orang tua ke dalam diri anak:
1. Orangtua perlu menanamkan kepada anak bahwa mereka adalah seseorang yang kita sayangi, jadi anak kita terlahir didunia ini bukan saja kita sambut tapi sangat kita sayangi. Dengan kata lain, mereka ini adalah anak-anak yang berharga di mata orangtua. Anak-anak yang perlu mengetahui bahwa mereka itu penting dan berharga.
2. Orangtua juga perlu mengarahkan anak ke mana dia harus pergi, dengan siapa dia harus bergaul, bagaimana dia harus bertindak, hidup seperti apa yang baik. Kita perlu mengkomunikasikan pada anak, ‘’kalian ini sebetulnya siapa dan seharusnya menjadi seperti apa.’’.
Yang menarik untuk diperhatikan adalah, ada anak yang pada waktu memasuki usia remaja mempunyai 2 sisi yang berbeda. Di rumah dia kelihatan manis sehingga menyenangkan hati orangtua, tapi kemudian orangtua mendapat laporan yang bertolak belakang dari gurunya atau teman-teman mereka tentang kebiasaan diluar rumah yang sangat bertolak belakang dengan keadaan dirumah.
Kemungkinan Yang Menyebabkan Terjadinya Hal Ini:
Kemungkinan pertama adalah dia kebetulan berkumpul dengan teman-teman yang mempunyai gaya atau nilai hidup yang sangat berbeda dengan yang dianut oleh orangtuanya.
Yang kedua Anak-anak remaja memang sedang memasuki usia di mana dia mulai berpikir sendiri, orang tua perlu memberitahukan pada anak-anak bahwa mereka mempunyai kemampuan atau keunikan tertentu. Di sinilah orang tua berfungsi sebagai pemberitahu, sebagai pemberi tanggapan, atau sebagai cermin yang bisa memberitahukan anak: "Inilah yang seharusnya kamu miliki dan inilah keadaanmu sekarang." Anak-anak perlu mengetahui apa kesanggupan, kebiasaan, keunikan, dan kekhususan yang dimilikinya.
Jadi sahabat sukses, mari mulai saat ini kita lebih tingkatkan lagi kasih sayang kita kepada anak kita dan berikan wawasan yang membekali hidup mereka agar dapat berguna bagi gama dan masyarakat serta membanggakan kita sebagai orangtua, semoga bermanfaat, mohon maaf apabila ada kesalahan, dapatkan artikel lainnya di blog saya http://www.wonderfulsuccessmotivator.blogspot.com atau di http://www.rumahhypnorelaxation.co.cc dan bergabung di akun facebook saya di Aulia Rahman Pak Guru. Serta ikuti konsultasi gratis melalui sms center 089 8373 8373
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima Kasih atas kunjungan dan Komentar Anda.
Kunjungi pula :
Fan Page : www.facebook.com/auliarahmanpakguru
Twitter : @auliapakguru